Hati-hati Penularan Penyakit di Pesawat! [12 Tips Tetap Sehat di Pesawat]
Menggunakan pesawat akan membuat waktu tempuh perjalanan menjadi sangat singkat. Hal ini membuat pesawat menjadi moda transportasi yang semakin favorit.
Namun disisi lain, sering kali muncul keluhan setelah menggunakan transportasi pesawat, berupa badan yang menjadi demam dan meriang.
Pesawat memang memberikan kenyamanan tersendiri untuk para penumpangnya, dibanding transportasi lainnya, tetapi ternyata pesawat juga menjadi tempat favorit untuk kuman bertebaran.
Pada sebuah penelitian oleh para ahli, disana disebutkan bahwa para penumpang pesawat akan mengalami resiko yang cukup tinggi untuk terserang penyakit ketika berada di pesawat.
Perlu waspada menggunakan pesawat, teurama saat liburan
Hal yang paling riskan adalah disaat liburan, ketika disana pesawat penuh dengan para penumpang, dimana para penumpang tersebut mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Masalahnya nantinya akan menyebar kuman, bakteri, dan virus yang bersama para penumpang.
Tempat yang tertutup tanpa adanya sirkulasi udara menjadi penyebab tingginya resiko penyebaran penyakit di pesawat.
Walaupun pesawat dilengkapi dengan filter udara yang bermanfaat untuk menangkap / membersihkan partikel bakteri dan virus pembawa, tetapi yang menjadi masalah adalah saat mesin pesawat sedang dimatikan, maka secara otomatis alat penyaring udara juga akan berhenti bekerja.
Disaat seperti itu kuman dan bakteri akan bisa leluasa berbiak.
Pada sebuah studi penelitian pada tahun 1979, disana menyimpulkan bahwa ketika pesawat berhenti selama tiga jam, dengan mesin dan air conditioner(AC) yang juga mati, 72 persen dari 54 orang di dalam pesawat jatuh sakit dua hari sesudahnya.
Untuk alasan itu, pada 2003 Federal Aviation Administration mengeluarkan peraturan kepada maskapai penerbangan agar segera mengevakuasi penumpang jika selama 30 menit pesawat dalam keadaan tanpa sirkulasi udara.
Ancaman resiko penyakit yang paling besar adalah datang dari hidung, mulut, dan tangan penumpang yang duduk bersebelahan.
Pada sebuah penelitian menyebutkan bahwa infeksi bisa menyebar dari dua kursi di samping, di depan, dan belakang.
Penelitian juga menunjukan bahwa penyakit dapat menyebar dengan mudah di kabin pesawat.
Pada sebuah penerbangan jarak jauh pada 2009, peneliti menemukan adanya penularan penyakit flu burung. Dan sekitar 2 persen dari penumpang tertular penyakit flu burung, yang berasal dari seorang penumpang.
Dan lebih parahnya lagi, seminggu kemudian 5 persen penumpang juga terserang Flu burung.
Tips kesehatan saat berada di pesawat
Para dokter sudah mengingatkan bahwa transportasi udara ini ternyata sarang kuman. Meja dan kantong di tempat duduk adalah lokasi berkuman di dalam pesawat.
Berbagai benda seperti majalah dan lainnya, yang ada di dalam kantong kursi menjadi tempat sarang kuman, belum lagi sampah yang ditinggalkan penumpang lain. Padahal, biasanya di kantong itulah kita meletakkan makanan atau minuman.
Sebuah majalah kesehatan di Amerika Serikat, Drexel Medicine, menyarankan para penumpang untuk tidak meletakkan barang (terutama makanan) di dalam kantong kursi. Lebih baik menaruhnya di dalam tas.
Bagaimana meja kursi? Meja di kursi tampaknya bersih. Akan tetapi awak kabin sering melihat penumpang yang melakukan aktivitas tidak higienis di sana, seperti mengganti popok bayi atau bekas kunyahan permen karet.
Untuk itu, para dokter dan ahli kesehatan sering menyarankan penumpang yang ingin menggunakan meja hendaknya mengelapnya menggunakan cairan disinfektan.
Dokter juga menyarankan penumpang menggunakan pembersih tangan antikuman bila ingin menyentuh layar televisi di kursi.
"Banyak penumpang sebelumnya menyentuh layar tersebut dan kita tak pernah tahu kondisi kebersihan tangan mereka," ujar seorang dokter.
Jika ingin menggunakan bantal dan selimut yang disediakan di pesawat, maka pastikan kebersihannya. Kalau bisa pastikan bantal dan selimut wangi, yang berarti sudah dibersihkan / dicuci.
Anda tidak perlu menyentuh majalah yang disediakan di pesawat, lebih baik membawa bacaan sendiri saja.
Ketika menggunakan toilet, bawa cairan disinfektan. Setelah menggunakan toilet bersihkan tangan.
Cukupi kebutuhan cairan
Minumlah air putih untuk menjaga kondisi tubuh dari kekurangan cairan atau dehidrasi. Sebab terpaan AC dalam pesawat udara bisa membuat cairan tubuh menguap dan kering.
Apalagi jika melakukan penerbangan yang cukup lama, maka pastikan kebutuhan tubuh akan cairan terpenuhi dengan baik.
Kuatkan stamina
Sebelum bepergian naik pesawat, disarankan untuk memperbanyak konsumsi sayuran dan makanan berserat. Disarankan minum vitamin tambahan. Jangan lupa, sebelum naik pesawat banyak minum air putih.
Perbanyak mengonsumsi vitamin C
Vitamin C membantu tubuh untuk mengatur kortisol dan juga mencegah tekanan darah naik akibat stress. Selama perjalanan di udara, stress bisa dialami kapan saja.
Termasuk juga saat hiruk pikuk di bandara, dimana antrian panjang pada saat check-in serta ketika pesawat lepas landas. Produksi kortisol yang menjadi tinggi beresiko mempengaruhi sistem pencernaan tubuh.
Bawa hand sanitizer
Bawalah selalu produk pembersih tangan tanpa air (hand sanitizer). Agar tidak merepotkan, bawa dalam ukuran kecil saja.
Basuh tangan dengan hand sanitizer setiap Anda selesai menyentuh bagian dari peswat seperti kursi atau bagian lainnya, terutama sebelum Anda makan.
Pakai kaus kaki
Jika Anad menempuh perjalanan cukup lama, biasanya membuat Anda sesekali ingin melepaskan sepatu.
Untuk itu, hendaknya menggunakan kaus kaki agar kaki tak berkontak langsung dengan lantai pesawat.
Pastikan kondisi sirkulasi udara baik
Berbicara tentang ventilasi udara, pastikan tetap terbuka ketika Anda terbang.
Manfaatnya tidak hanya membuat suhu yang sejuk dan dingin, tetapi juga berfungsi sebagai sistem sirkulasi udara di kursi Anda pribadi. Sangat bermanfaat untuk melindungi Anda dari flu dan batuk.
Hindari minuman tidak sehat
Hidrasi minum alkohol atau soda yang membuat Anda terdehidrasi, serta membuat Anda lebih lelah dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi penyakit.
Bergeraklah
Jika Anda berada di penerbangan yang panjang, penting untuk bangun dan bergerak di sela-sela waktu penerbangan.
Berjalan-jalan sedikit naik dan turun lorong kabin akan melenturkan kaki Anda, agar sirkulasi darah di dalam tubuh tetap baik.
Cara menjaga kesehatan anak kecil di pesawat
Pada Ibu harus tahu beberapa tempat di dalam pesawat yang menjadi sumber kuman dan bakteri. Walaupun penerbangan hanya satu atau dua jam, tapi Ibu harus tetap waspada agar tidak ada kuman dan bakteri yang menyerang sang anak.
Disarankan ibu untuk membawa Dettol Wet Wipes Anti Bakteri atau semacamnya agar bisa membersihkan beberapa lokasi sumber kuman sebelum menyentuhnya.
Si kecil pasti suka melihat pemandangan di luar jendela. Tapi jendela pesawat juga menjadi sumber kuman, Ibu bisa membersihkannya dulu sebelum si kecil menyentuh kaca jendela.
Kadang Ibu harus menggunakan meja lipat untuk meletakkan makanan si kecil. Jangan lupa untuk membersihkannya sebelum Ibu menggunakannya.
Namun disisi lain, sering kali muncul keluhan setelah menggunakan transportasi pesawat, berupa badan yang menjadi demam dan meriang.
Pesawat memang memberikan kenyamanan tersendiri untuk para penumpangnya, dibanding transportasi lainnya, tetapi ternyata pesawat juga menjadi tempat favorit untuk kuman bertebaran.
Pada sebuah penelitian oleh para ahli, disana disebutkan bahwa para penumpang pesawat akan mengalami resiko yang cukup tinggi untuk terserang penyakit ketika berada di pesawat.
Perlu waspada menggunakan pesawat, teurama saat liburan
Hal yang paling riskan adalah disaat liburan, ketika disana pesawat penuh dengan para penumpang, dimana para penumpang tersebut mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Masalahnya nantinya akan menyebar kuman, bakteri, dan virus yang bersama para penumpang.
Tempat yang tertutup tanpa adanya sirkulasi udara menjadi penyebab tingginya resiko penyebaran penyakit di pesawat.
Walaupun pesawat dilengkapi dengan filter udara yang bermanfaat untuk menangkap / membersihkan partikel bakteri dan virus pembawa, tetapi yang menjadi masalah adalah saat mesin pesawat sedang dimatikan, maka secara otomatis alat penyaring udara juga akan berhenti bekerja.
Disaat seperti itu kuman dan bakteri akan bisa leluasa berbiak.
Pada sebuah studi penelitian pada tahun 1979, disana menyimpulkan bahwa ketika pesawat berhenti selama tiga jam, dengan mesin dan air conditioner(AC) yang juga mati, 72 persen dari 54 orang di dalam pesawat jatuh sakit dua hari sesudahnya.
Untuk alasan itu, pada 2003 Federal Aviation Administration mengeluarkan peraturan kepada maskapai penerbangan agar segera mengevakuasi penumpang jika selama 30 menit pesawat dalam keadaan tanpa sirkulasi udara.
Ancaman resiko penyakit yang paling besar adalah datang dari hidung, mulut, dan tangan penumpang yang duduk bersebelahan.
Pada sebuah penelitian menyebutkan bahwa infeksi bisa menyebar dari dua kursi di samping, di depan, dan belakang.
Penelitian juga menunjukan bahwa penyakit dapat menyebar dengan mudah di kabin pesawat.
Pada sebuah penerbangan jarak jauh pada 2009, peneliti menemukan adanya penularan penyakit flu burung. Dan sekitar 2 persen dari penumpang tertular penyakit flu burung, yang berasal dari seorang penumpang.
Dan lebih parahnya lagi, seminggu kemudian 5 persen penumpang juga terserang Flu burung.
Tips kesehatan saat berada di pesawat
Para dokter sudah mengingatkan bahwa transportasi udara ini ternyata sarang kuman. Meja dan kantong di tempat duduk adalah lokasi berkuman di dalam pesawat.
Berbagai benda seperti majalah dan lainnya, yang ada di dalam kantong kursi menjadi tempat sarang kuman, belum lagi sampah yang ditinggalkan penumpang lain. Padahal, biasanya di kantong itulah kita meletakkan makanan atau minuman.
Sebuah majalah kesehatan di Amerika Serikat, Drexel Medicine, menyarankan para penumpang untuk tidak meletakkan barang (terutama makanan) di dalam kantong kursi. Lebih baik menaruhnya di dalam tas.
Bagaimana meja kursi? Meja di kursi tampaknya bersih. Akan tetapi awak kabin sering melihat penumpang yang melakukan aktivitas tidak higienis di sana, seperti mengganti popok bayi atau bekas kunyahan permen karet.
Untuk itu, para dokter dan ahli kesehatan sering menyarankan penumpang yang ingin menggunakan meja hendaknya mengelapnya menggunakan cairan disinfektan.
Dokter juga menyarankan penumpang menggunakan pembersih tangan antikuman bila ingin menyentuh layar televisi di kursi.
"Banyak penumpang sebelumnya menyentuh layar tersebut dan kita tak pernah tahu kondisi kebersihan tangan mereka," ujar seorang dokter.
Jika ingin menggunakan bantal dan selimut yang disediakan di pesawat, maka pastikan kebersihannya. Kalau bisa pastikan bantal dan selimut wangi, yang berarti sudah dibersihkan / dicuci.
Anda tidak perlu menyentuh majalah yang disediakan di pesawat, lebih baik membawa bacaan sendiri saja.
Ketika menggunakan toilet, bawa cairan disinfektan. Setelah menggunakan toilet bersihkan tangan.
loading...
Cukupi kebutuhan cairan
Minumlah air putih untuk menjaga kondisi tubuh dari kekurangan cairan atau dehidrasi. Sebab terpaan AC dalam pesawat udara bisa membuat cairan tubuh menguap dan kering.
Apalagi jika melakukan penerbangan yang cukup lama, maka pastikan kebutuhan tubuh akan cairan terpenuhi dengan baik.
Kuatkan stamina
Sebelum bepergian naik pesawat, disarankan untuk memperbanyak konsumsi sayuran dan makanan berserat. Disarankan minum vitamin tambahan. Jangan lupa, sebelum naik pesawat banyak minum air putih.
Perbanyak mengonsumsi vitamin C
Vitamin C membantu tubuh untuk mengatur kortisol dan juga mencegah tekanan darah naik akibat stress. Selama perjalanan di udara, stress bisa dialami kapan saja.
Termasuk juga saat hiruk pikuk di bandara, dimana antrian panjang pada saat check-in serta ketika pesawat lepas landas. Produksi kortisol yang menjadi tinggi beresiko mempengaruhi sistem pencernaan tubuh.
Bawa hand sanitizer
Bawalah selalu produk pembersih tangan tanpa air (hand sanitizer). Agar tidak merepotkan, bawa dalam ukuran kecil saja.
Basuh tangan dengan hand sanitizer setiap Anda selesai menyentuh bagian dari peswat seperti kursi atau bagian lainnya, terutama sebelum Anda makan.
Pakai kaus kaki
Jika Anad menempuh perjalanan cukup lama, biasanya membuat Anda sesekali ingin melepaskan sepatu.
Untuk itu, hendaknya menggunakan kaus kaki agar kaki tak berkontak langsung dengan lantai pesawat.
Pastikan kondisi sirkulasi udara baik
Berbicara tentang ventilasi udara, pastikan tetap terbuka ketika Anda terbang.
Manfaatnya tidak hanya membuat suhu yang sejuk dan dingin, tetapi juga berfungsi sebagai sistem sirkulasi udara di kursi Anda pribadi. Sangat bermanfaat untuk melindungi Anda dari flu dan batuk.
Hindari minuman tidak sehat
Hidrasi minum alkohol atau soda yang membuat Anda terdehidrasi, serta membuat Anda lebih lelah dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi penyakit.
Bergeraklah
Jika Anda berada di penerbangan yang panjang, penting untuk bangun dan bergerak di sela-sela waktu penerbangan.
Berjalan-jalan sedikit naik dan turun lorong kabin akan melenturkan kaki Anda, agar sirkulasi darah di dalam tubuh tetap baik.
Cara menjaga kesehatan anak kecil di pesawat
Pada Ibu harus tahu beberapa tempat di dalam pesawat yang menjadi sumber kuman dan bakteri. Walaupun penerbangan hanya satu atau dua jam, tapi Ibu harus tetap waspada agar tidak ada kuman dan bakteri yang menyerang sang anak.
Disarankan ibu untuk membawa Dettol Wet Wipes Anti Bakteri atau semacamnya agar bisa membersihkan beberapa lokasi sumber kuman sebelum menyentuhnya.
Si kecil pasti suka melihat pemandangan di luar jendela. Tapi jendela pesawat juga menjadi sumber kuman, Ibu bisa membersihkannya dulu sebelum si kecil menyentuh kaca jendela.
Kadang Ibu harus menggunakan meja lipat untuk meletakkan makanan si kecil. Jangan lupa untuk membersihkannya sebelum Ibu menggunakannya.
0 komentar :
Posting Komentar